Padang (UNAND) - Sebanyak 102 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas mengikuti yudisium dan pengambilan sumpah dokter pada Rabu (20/11) di Kampus Jati. Dua di antaranya merupakan mahasiswa internasional dari Malaysia serta mahasiswa program Adik Papua.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Prof. Dr. dr. Afriwardi, mengingatkan bahwa setelah pengambilan sumpah, para lulusan kini berada di luar pengawasan fakultas. “Tanggung jawab pembinaan sepenuhnya diserahkan kepada alumni dan orang tua. Kami berharap orang tua dapat memantau gerak-gerik anaknya karena profesi dokter memiliki batas yang sangat tipis antara kebenaran dan pelanggaran. Kuncinya ada pada nurani masing-masing,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pengabdian tulus sesuai sumpah dokter. “Jika orientasi tidak benar, maka mudah untuk tergelincir ke hal-hal yang tidak diharapkan,” imbuhnya. Namun, ia yakin bahwa nurani adalah pemandu yang tidak dapat dimungkiri dan berikanlah yang terbaik untuk pasien.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rumah Sakit Dr. M. Djamil, Rumah Sakit Universitas Andalas, serta rumah sakit jejaring lainnya seperti RSJ HB Saanin, yang telah menjadi mitra strategis dalam mendukung pendidikan dokter, mulai dari tahap co-assisten hingga Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
"Rumah Sakit Universitas Andalas bukanlah pesaing bagi rumah sakit lain, tetapi menjadi kolaborator dalam memberikan layanan kesehatan dan mendukung pendidikan dokter," ucapnya.
Selain itu, Rektor juga menyampaikan besok akan diumumkan oleh Times Higher Education (THE) Universitas Andalas masuk dalam peringkat 221-250 dunia dalam kategori Interdisciplinary Science Research, seperti Riset kebencanaan, penerapan bioteknologi di bidang kesehatan, riset obat-obatan, pangan terpadu, dan energi.
“Peringkat ini bukan tujuan akhir, tetapi indikator untuk terus memacu perbaikan mutu Pendidikan, dengan begitu, alumni akan semakin unggul, dan Universitas Andalas semakin diakui,” tambahnya.
Rektor juga memberikan ucapan selamat kepada para dokter baru dan menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan mampu menghadapi tantangan di masa depan, berkontribusi di bidang kesehatan, serta mendukung lima pilar reformasi kesehatan di Indonesia.
Salah satu orang tua lulusan turut menyampaikan harapannya. “Jangan cepat puas dengan pencapaian saat ini. Masih banyak langkah yang harus dilalui. Tetap jaga etika dan moral sebagai dokter, serta selalu jalin komunikasi dengan almamater,” pesannya.
Yudisium kali ini menjadi momen penting tidak hanya bagi lulusan dan keluarga, tetapi juga bagi Universitas Andalas yang terus mencetak prestasi di kancah nasional maupun internasional.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik