Padang (UNAND) - Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Andalas menggelar lokakarya bertajuk “Meningkatkan Sirkularitas dan Pengelolaan Sampah Perkotaan” di Hotel Grand Zuri, Rabu (8/1) yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang inisiatif lokal serta panduan untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Kegiatan ini menghadirkan keynote speaker Dr. Novrizal Tahar dari Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Mr. Sandhi Eko Bramono Poedjastanto, ST, M. Eng dari Direktorat Sanitasi Kementerian Pekerjaan Umum serta dilanjutkan dengan Diskusi Panel.
Dr. Didi Ariadi, M. Si, Asisten II Setda Kota Padang, mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Padang terhadap program zero waste 2050 yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat.
“Pemko Padang telah menerapkan berbagai strategi, seperti pemisahan sampah di sumbernya, yang berhasil mengurangi timbunan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga 30 persen,” jelasnya.
Didi menambahkan, Kota Padang menghasilkan sekitar 600ton sampah setiap hari, yang sebagian besar berhasil dikurangi melalui pengomposan, penguatan kelembagaan, serta kolaborasi dengan stakeholder melalui pembentukan Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) di tingkat kelurahan.
Selain itu, Pemko Padang juga mengoptimalkan program Padang Bagoro, dan kampanye Padang Memilah sebagai langkah mendukung ekonomi sirkular. Ia berharap Lokakarya ini menghasilkan rekomendasi strategis yang memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Senada dengan itu, Deputy Director for IMT-GT Subregional Cooperation Muhammad Hafiz Hannibal MRI, MSc mengungkapkan Padang menjadi salah satu contoh dalam pengelolaan sampah perkotaan dan juga sirkuler ekonomi.
Ia yakin padang menjadi inspirasi bagi kota lain baik yang tergabung dalam IMT GT maupun yang tidak terutama melalui pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan karbonisasi, industri daur ulang serta strategi pengurangan beban sampah di TPA.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph.D, menegaskan pentingnya solusi inovatif untuk pengelolaan sampah perkotaan. “Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan pola konsumsi, volume sampah meningkat, sehingga menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat, lingkungan, dan ekonomi lokal,” ujarnya.
Rektor menyoroti perlunya pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan sampah dengan fokus pada pengurangan sampah, daur ulang, pengomposan, dan adopsi teknologi baru. “Pendekatan ini dapat mengurangi tekanan pada TPA, menurunkan dampak lingkungan, sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat dan efisiensi biaya,” tambahnya.
“Kerja sama yang terkoordinasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan,” pungkas Rektor.
Dengan lokakarya ini, Universitas Andalas mempertegas perannya sebagai katalisator dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Solusi inovatif dan kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah perkotaan, baik di tingkat lokal maupun nasional.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik