Pertumbuhan yang terus saja bergeser, inovasi digital yang tiada henti, gangguan semakin cepat dan kompleks, ekspektasi tinggi, geopolitik dan geostrategi global yang sangat dinamis serta ketegangan sosial dengan kecenderungan yang makin meningkat merupakan situasi dunia saat ini yang menjadi tantangan dan peluang untuk menata ulang kehidupan baru yang lebih baik.
Tren adalah pola perubahan yang muncul yang cenderung akan mempengaruhi cara manusia dalam bekerja dan menjalani kehidupan. Megatren adalah suatu perubahan besar bahkan sangat besar dalam banyak aspek, bisa saja dalam masalah sosial, ekonomi, industri, politik, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat terbentuk, tetapi begitu terjadi akan memberikan pengaruh terhadap berbagai aktivitas, proses, dan persepsi, yang mungkin saja akan terjadi selama beberapa dekade. Megatren adalah kekuatan mendasar yang mendorong terjadinya perubahan besar pada ekosistem global dan kehidupan. Danfoss juga memberikan informasi penting bahwa megatren merupakan rambu-rambu yang sangat berharga, berwawasan, dan memberikan peranan penting untuk masa depan. Berikut adalah lima megratrends global 2030 yang akan memberikan pengaruh dan dampak signifikan terhadap tatanan kehidupan pada peradaban baru di masa depan.
Megatren pertama adalah Pergeseran kekuatan ekonomi.
Pertumbuhan penduduk menjadi parameter utama dari pergeseran kekuatan ekonomi, di mana negara-negara berkembang sekarang akan menjadi pasar pertumbuhan. Dalam kurun waktu kurang dari satu generasi, ekonomi negara berkembang telah beralih dari produsen barang untuk negara maju, menjadi tujuan penting bagi barang dan jasa konsumen. Munculnya prediksi bahwa Cina akan menjadi negara adikuasa global yang baru dan perubahan demografi global di Asia yang diperkirakan mencapai populasi lebih dari 5 miliar orang pada tahun 2050 tentunya akan menjadi salah satu poros utama pertumbuhan ekonomi dunia di masa depan.
Megatren kedua adalah Kelangkaan sumber daya. Perubahan iklim telah memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Pemanasan global yang didorong oleh meningkatnya emisi karbon telah berakibat signifikan terhadap hasil panen yang menyebabkan kenaikan harga pangan yang berdampak kepada masyarakat miskin. Dampak lain adalah pada saat yang sama wilayah-wilayah pesisir akan semakin rentan terhadap banjir seiring dengan naiknya permukaan air laut.
Megatren ketiga adalah Terobosan teknologi.
Kita berada di tengah revolusi industri keempat, yang dikenal sebagai revolusi digital, kata Klaus Schwab. Kemajuan teknologi dan inovasi digital yang sangat pesat terutama kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin, bisa dibilang menjadi inti masalah dari semua megatren. Laju perubahan teknologi yang eksponensial (tidak lagi linier) cenderung memiliki implikasi luas yang telah mengganggu hampir semua industri. Orang dapat digantikan dengan mesin, robot dan AI dapat belajar lebih cepat daripada manusia. Fakta penting lainnya saat ini adalah data telah memposisikan dirinya sebagai komponen penggerak utama revolusi industri keempat yang hampir tidak pernah terbayangkan sebelum ini. Prediksi EY tahun 2021 menyimpulkan bahwa jumlah total data global diperkirakan akan meningkat sepuluh kali lipat pada tahun 2025, yang sebagian besar akan dibuat dan dikelola oleh bisnis.
Megatren keempat adalah perubahan sosial.
Perubahan demografi global (populasi dunia, kepadatan, etnis, tingkat pendidikan, dan aspek lain dari populasi manusia) akan membawa pergeseran tatanan dan perubahan sosial yang signifikan dan pastinya akan menjadi tantangan dan peluang untuk kehidupan dan masa depan yang lebih baik.
Megatren ini mendasari terjadinya pergeseran struktural lainnya seperti perkembangan teknologi dan pergeseran kekuatan ekonomi. Sementara perubahan yang terjadi akan berbeda di setiap wilayah, perubahan tersebut akan memberikan dampak besar terhadap pasar, juga masyarakat lokal dan global. Populasi global yang terus bertambah, dunia yang akan lebih banyak diisi oleh orang tua dan dunia dengan jumlah anak yang lebih sedikit diprediksi akan menjadi tren di masa depan yang harus dihadapi.
Megatren kelima adalah Urbanisasi yang cepat.
Saat ini lebih dari setengah populasi dunia tinggal di kota besar dan kecil dan pada tahun 2030 jumlah ini akan membengkak menjadi sekitar 5 miliar. Menurut laporan Peter tahun 2021 sebagian besar urbanisasi ini akan terjadi di Afrika dan Asia dan akan membawa transformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sangat besar. Pada tahun 1990 hanya ada 10 kota di dunia dengan populasi melebihi 10 juta – yang disebut 'kota besar'. Saat ini jumlah kota besar di seluruh dunia menjadi 28, meningkat hampir tiga kali lipat. Populasi dunia semakin terkonsentrasi di kota dan daerah perkotaan besar. Hal ini akan menjadi mesin penggerak dan pendorong kemajuan teknologi dan berdampak pada perubahan iklim, memiliki pengaruhnya sendiri pada megatren lainnya, merujuk pada laporan Peter pada 2021. (*)
Penulis : Ir. Insannul Kamil, Ph. D, IPM, Asean Eng (Wakil Rektor III/Dosen Teknik Industri Universitas Andalas)