Padang (Unand) – Fakultas Ekonomi (Fekon) berubah nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas setelah diluncurkan secara resmi pada Kamis (14/7) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang.

Dekan FEB Dr. Efa Yonnedi, Ak, CA mengemukakan perubahan nama ini bukan sesuatu hal yang baru, banyak fakultas ekonomi di beberapa universitas di indonesia sudah berganti nama. “Bahkan keinginan perubahan nama ini sudah ada semenjak Prof. Tafdil Husni, MBA menjadi dekan,” tambahnya.

Disampaikannya ada beberapa pertimbangan perubahan nama ini diantaranya mendukung proses internasionalisasi FEB, pengembangannya ke depan dalam rangka internasionalisasi melalui akreditasi internasional FIBAA membutuhkan penamaan Fakultas dan Prodi yang berstandar internasional sehingga dapat mensejajarkan fakultas ini dengan FEB di dunia.

Kemudian, lebih tepat secara akademik. “Berdasarkan hasil audit mutu eksternal AUN-QA tahun 2020 terhadap Prodi Sarjana Ekonomi dan Prodi Sarjana Manajemen mempertanyakan gelar lulusan Prodi Sarjana Manajemen yang waktu itu bachelor of economics (SE) yang terasa janggal karena management dan economics adalah dua field of study yang berbeda,” ujarnya.

Dilanjutkannya, sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti tahun 2020 yakni Perbedaan rumpun ilmu tersebut menjadi landasan kuat untuk merubah FE menjadi FEB. “Perbedaan gelar tersebut menjadikan economic, Sarjana Manajemen (SM) dan Sarjana Akuntansi (S.Ak) kurang pas berada pada Fakultas Ekonomi yang mestinya hanya menghasilkan Sarjana Ekonomi,” jelas Dekan Efa.

Lalu, FEB diadopsi sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia, dan selaras dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berada di luar perguruan tinggi selama tiga semester, seperti melaksanakan credit earning baik di dalam maupun luar negeri.

Lebih lanjut, Dekan Efa menambahkan, pihaknya pada juga membuka tiga Prodi baru, yakni Prodi S1 Ekonomi dan Keuangan Islam yang masih dalam masa persiapan ditargetkan tahun ajaran 2022-2023 sudah selesai. Sealnjutnya, Prodi S1 Entrepreneurship dan Prodi S3 Akuntansi. “Dibukanya ketiga Prodi ini diharapkan dapat membuka akses lebih banyak kepada putra-putra terbaik mengenyam pendidikan tinggi,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Yuliandri mengatakan terkait pembukaan Prodi baru FEB. Menurutnya, itu sudah menjadi otorisasi perguruan tinggi setelah berubah menjadi perguruan tinggi badan hukum.

“Prinsip dalam membuka Prodi baru, sebelum menerima mahasiswa baru harus ada akreditasi minimal yang dipersyaratkan dan diberikan oleh lembaga akreditasi tertentu baik Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) maupun Lembaga Akreditasi Nasional (LAN),” ujarnya.

Dikatakannya tuntutan kebutuhan dan pengembangan Prodi berubah dengan cepat, orang tidak lagi berbicara konventional tetapi bagaiamana penyesuaiannya kedepan.

“Mencari formulasi penamaan sehingga menjadi daya tarik, dan hari ini tidak ada halangan melakukan pengambungan karena memang berbeda tuntutan hari ini dibandingkan dengan yang lama,” terangnya.

Ia yakin momentum perubahan nama ini tidak hanya sekadar peluncuran tetapi bagaimana mengisi kedepan sehingga peluang dan pengembangan Prodi mesti melihat kebutuhan saat ini.(*)

Humas dan Protokol Unand