Padang (UNAND) - Universitas Andalas kembali mengukuhkan tiga guru besar baru Fakultas Farmasi setelah sebelumnya mengukuhkan dua guru besar perempuan ilmu Farmasetika pada Juni lalu. 

Ketiga guru besar baru yang dikukuhkan tersebut yakni Prof. Dr. apt. Erizal Zaini, S.Si, M.Si (bidang Farmasetika), Prof. Dr. apt. Yufri Aldi, M.Si (bidang Farmakologi), dan Prof. Dr. apt. Elidahanum Husni, M.Si (bidang Farmakognosi) berlangsung pada Senin (21/11) di Convention Hall Kampus Limau Manis.

Dalam pengukuhan ini, ketiga guru besar menyampaikan orasi ilmiah mengenai penelitian yang dilakukan di bidang masing-masing. 

Prof. Erizal Zaini membahas mengenai Rekayasa Kristal Bahan Aktif Farmasi untuk Meningkatkan Kelarutan dan Laju Disolusi. Orasi tersebut meneliti mengenai usaha rekayasa kristal pada Bahan Aktif Farmasi (BAF) atau yang disebut sebagai 'obat' oleh masyarakat awam, yang diberikan secara oral (melalui mulut) dalam bentuk sediaan padat, untuk meningkatkan kelarutannya pada saluran pencernaan.

Melalui penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa rekayasa ini merupakan salah satu strategi menarik yang dapat dilakukan, dan juga berpeluang untuk memberi nilai tambah komersial dan memperpanjang umur hak ciptanya.

Sementara itu, Prof. Yufri Aldi menyampaikan orasi ilmiah dari penelitiannya pada tumbuhan Pegagan Embun. Dalam orasi berjudul Pemanfaatan Tumbuhan Pegagan Embun (Hydrocotyle sibthorpioides Lam) dalam Pencegahan Infeksi Virus Covid-19 Melalui Pendekatan Imunomodulator ini, diketahui bahwa ekstrak pegagan embun dapat menstimulasi munculnya imunitas pada tubuh, dapat digunakan untuk mencegah infeksi virus Covid-19, dan jika dikonsumsi terbukti aman bagi hati dan ginjal.  

Di sisi lain, Prof. Elidahanum Husni meneliti mengenai kandungan kimia buah paling populer di dunia yaitu jeruk, khususnya jeruk nipis, sundai, purut, dan kasturi, dan mengamati aktivitas antibakterinya.

Hasil penelitiannya yaitu pembuktian bahwa minyak atsiri dari jeruk sundai, jeruk nipis, dan jeruk purut, dapat menghambat pertumbuhan bakteri, disampaikan dalam orasi ilmiah pada kegiatan pengukuhan tersebut. 

Acara ini menjadi pengukuhan ketiga yang dilaksanakan oleh Universitas Andalas pada tahun 2022, yang mengantarkan gelar pada total sembilan guru besar. 

"Sehingga Universitas Andalas saat ini memiliki 157 guru besar, dari 1.400an dosen, dengan ini, telah mencapai lebih dari 10% dosen yang bergelar profesor," terang Wakil Rektor I, Prof. Mansyurdin.

Menurutnya, kegiatan ini sangat mendukung hilirisasi riset dan berpengaruh dalam meningkatkan status Universitas Andalas dalam berbagai pemeringkatan, salah satunya World Class University.

"Pengukuhan dan orasi ilmiah guru besar ini menjadi salah satu media untuk menyebarluaskan temuan-temuan dan gagasan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan memberikan pencerahan ke masyarakat," ucap ketua Dewan Profesor Prof. Dr. Ir. Helmi, M.Sc.

Dari kegiatan ini, ia juga berharap inovasi-inovasi dan paten yang telah didapatkan, kemudian dapat ditindaklanjuti dan dikomersialiasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas.(*)

Humas dan Protokol UNAND