Padang (UNAND) - Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Andalas perkenalkan Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) melalui Bimbingan Teknis pada Senin (20/3) di Ruang Teater Gedung Pascasarjana Lantai III Kampus Limau Manis.

Bimbingan teknis ini diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan TOSS yang dikembangkan oleh PT. ComestoARRA yaitu teknologi pengolahan sampah pada tempatnya hingga teknologi ini dapat diimplementasikan tidak hanya oleh pihak Universitas Andalas namun juga berbagai pihak yang hadir yakni dari BUMN, lembaga sosial dan perguruan tinggi lainnya.

Dr. Ir. Fadjar Goembira, S.T., M.Sc. selaku Tim Green Campus UNAND menjelaskan teknologi ini memiliki prinsip untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif sehingga masalah sampah dapat teratasi.

“Jadi bahan bakar alternatif ini dapat digunakan oleh PLN dan Pabrik Semen untuk mengganti sebagian bahan bakar batu bara sehingga tidak hanya masalah sampah dapat diselesaikan, namun bahan bakar fosil dapat diganti menjadi non-fosil,” lanjutnya.

Universitas Andalas sendiri akan mengadakan praktek lapangan dalam penerapan TOSS ini dan berfokus pada pengolahan sampah daun ranting untuk diubah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh pabrik semen pada Selasa (21/3) bersama fasilitator ComestoARRA di Pusat Pengolahan Sampah Terpadu (PPST) UNAND.

Lebih lanjut, Dr. Fadjar menyebutkan Universitas Andalas berencana untuk mengirim hasil olah sampah daun ranting ke perusahaan pabrik semen. “Insya Allah, kerja samanya jalan tahun ini dan kita punya komitmen juga untuk sampahnya dikirim ke PT. Semen Padang,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Umum Pengelolaan Aset Universitas Andalas Azral, S.Pt., M.Pd. berharap Bimtek ini tidak hanya berguna bagi pihak yang hadir namun juga dapat disosialisasikan kepada masyarakat.

“Dengan peserta yang beragam ini kita harapkan teknologi ini lebih cepat tersampaikan ke masyarakat dan tidak hanya membersihkan lingkungan dari masalah sampah, namun juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, jadi ini merupakan energi terbaru yang memiliki nilai jual,” tutupnya.(*)

Humas dan Protokol UNAND