Padang (UNAND) - Dalam rangka mengevaluasi dan memonitoring alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), kegiatan career monitoring dilaksanakan bagi alumni yang berkarir di Sumatera Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat lantai 4 Kampus Universitas Andalas Limau Manis, Selasa (16/5).

Kepala Divisi Keuangan LPDP Juni Dearmanita Damanik mengungkapkan di Sumatra Barat (Sumbar) terdapat total 971 orang penerima beasiswa LPDP baik ke dalam dan luar negeri. Meski begitu, ia mengakui jumlah tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan seluruh penerima LPDP di Indonesia.

Disampaikannya, ada 971 orang penerima LPDP di Sumbar dengan proporsi penerima beasiswa 35.000 di seluruh Indonesia, jadi presentase tersebut masih sedikit. “Karena itu, berbagai upaya sudah dilakukan agar lebih banyak mahasiswa Sumbar menerima beasiswa ini, dengan melakukan sosialisasi, dan sebagainya,” ujar Juni. 

Ia juga berharap, alumni-alumni LPDP khususnya di Sumbar menjadi perpanjangan tangan LPDP untuk memberikan sosialisasi dan pencerahan kepada adik-adiknya untuk dapat mengikuti program ini.  

“Kami berharap alumni-alumni lebih bersemangat dalam menebarkan pesan-pesan baik untuk masyarakat dan mencari bibit-bibit terbaik di Sumbar serta membangun jejaring antar sesama alumni,” tambahnya.

Dari Kota Padang sendiri, terdapat total 201 orang penerima beasiswa LPDP. Sementara itu, Universitas Andalas juga telah menerima 45 orang awardee LPDP untuk melanjutkan pendidikan di UNAND sejak 2016, yang tersebar di 22 Prodi berbeda.

Kepala Sekolah Pascasarjana Prof. Nusyirwan Effendi menyebut, LPDP merupakan sumber yang sangat potensial bagi masyarakat secara umum. Namun, hal tersebut juga diikuti dengan tanggung jawab bagi penerimanya untuk kembali dan mengabdi pada negeri. 

“LPDP is a very potential source for Indonesia development, juga sangat berperan untuk kesuksesan di Indonesia’s golden age. Karena ada kewajiban kembali dan mengabdi. Kembali ke Indonesia itu soal morality, soal komitmen untuk membangun bangsa. Kami berharap bahwa kehadiran awardee LPDP ini dapat memberikan kontribusi maksimal ke institusi masing masing, berfungsi dan memberikan yang terbaik di institusi masing-masing,” paparnya.

Meski begitu, ia menyebutkan masih ada sejumlah tantangan yang harus dijawab oleh LPDP, khususnya mengenai hal-hal yang memengaruhi penyelesaian studi dari para awardeenya. Dari data yang ia sampaikan, terdapat persentase yang cukup tinggi bagi mahasiswa penerima LPDP yang kesulitan menyelesaikan studinya tepat waktu, khususnya yang melaksanakan pendidikan di UNAND.

“Ternyata, kuliah di dalam negeri itu tidak memotivasi mahasiswa penerima beasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sejumlah faktor perlu dianalisis kenapa hal tersebut terjadi, dan bagaimana membantu menangani faktor-faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut,” ujarnya.

 

Humas dan Protokol UNAND