Padang (UNAND) – Dosen Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sekaligus perwakilan Indonesia dalam program ICM Young Midwife Leaders (YML) Feri Anita Wijayanti menginisiasi program “Perinatal Mental Health Literacy” atau PERMENTACHY.
“Program ini merupakan solo project pengabdian kepada masyarakat dan mendapat pendanaan Konfederasi Bidan Internasional yang bertujuan untuk meningkatkan literasi bidan tentang kesehatan mental ibu pada masa perinatal dan meningkatkan kesadaran bidan tentang pentingnya kesehatan mental ibu di masa tersebut,” terangnya.
Feri menyampaikan kegiatan awal program ini adalah dengan menggelar pelatihan literasi kesehatan mental pada masa perinatal yang bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Padang yang dilaksanakan secara dua hari dari tanggal 15-16 Mei 2023 dengan jumlah peserta 10 orang bidan senior yang memiliki Praktik Mandiri Bidan (PMB) di Kota Padang.
Ketua IBI Kota Padang, Laila, SKM, SSiT, M.Keb, menyampaikan dalam memberikan asuhan kebidanan khususnya aspek psikologis ibu sangat perlu mengingat wanita dalam masa perinatal akan memiliki transisi peran baru sebagai ibu yang membutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan terutama bidan.
Selain itu, Laila sangat mengapresiasi terpilihnya Kota Padang sebagai tempat terlaksananya program PERMENTACHY.
Adapun narasumber dalam pelatihan kesehatan mental ibu pada masa perinatal adalah Cesa Septiana Pratiwi, M.Mid., Ph.D yang juga merupakan expert di kesehatan mental ibu dan beberapa psikolog klinis dari departemen Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas dan Prodi Psikologi, UIN Imam Bonjol Padang.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali dengan penjelasan tentang kesehatan mental ibu dari hamil hingga nifas, pengenalan skrining tools untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan mental ibu selama masa perinatal, dan penatalaksanaan awal serta intervensi sesuai dengan kewenangan bidan.
Selain itu, peserta melakukan praktik teknik konseling setelah mendapatkan materi tentang bagaimana cara memberikan konseling yang baik. Feri berharap para peserta yang juga bidan dapat memberikan asuhan kebidanan psikologis kepada ibu dari sejak awal kehamilan, melahirkan, hingga pada masa nifas.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta karena komitmen, waktu, dan semangat yang luar biasa dalam mengikuti pelatihan ini. “Saya berharap semakin banyak bidan yang lebih aware tentang kesehatan mental ibu, karena kita sebagai bidan berperan mendampingi ibu selama siklus kehidupannya, juga memberikan pelayanan kebidanan tidak hanya dalam kebutuhan fisik saja, melainkan juga kebutuhan psikologis ibu.” Ujar Feri yang juga baru saja terpilih menjadi ICM Regional Professional Committee of South East Asia Region untuk peran sebagai emerging leaders.
Setelah pelatihan, rangkaian program PERMENTACHY selanjutnya adalah bidan peserta pelatihan melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu nifas dan mendeteksi gangguan kesehatan mental ibu melalui skrining tools yang telah dipelajari selama pelatihan di PMB masing-masing.
Sumber : Feri Anita Wijayanti