Berita UNAND

- Details
- Hits: 24948
Beasiswa BCA
Penerima Beasiswa Bakti BCA adalah Mahasiswa yang memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut :
- Saat pendaftaran, mahasiswa berada di semester 4 (empat).
- Diutamakan untuk UKT Gol. I - II.
- Usia tidak melebihi 25 tahun dan berperilaku baik.
- Memiliki kemauan belajar (selflearning) yang tinggi.
- Memenuhi kriteria kurang mampu secara ekonomi sebagaimana ditetapkan Oleh PTN.
- Tidak bekerja dan tidak berada dalam status ikatan dinas dari lembaga/instansi/yayasan Iain;
- Tidak sedang memperoleh beasiswa dari badan/lembaga/instansi/yayasan Iain; - Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi dan seluruh rangkaian pembinaan yang diselenggarakan selama Tahun Ajaran Beasiswa.
- Wajib mengisi link pendaftaran : bit.Iy/pendaftaranhaktibca2022.
- Melampirkan : KTP, KIM, dan foto diri.
Penerima Donasi dapat menambahkan persyaratan tambahan selain yang diatur dalam ayat 2 Pasal ini sesuai kebutuhan seleksi pemberian donasi dengan tujuan untuk memacu prestasi akademis para Penerima Beasiswa Bakti BCA.
Persyaratan tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini wajib disampaikan secara tertulis kepada BCA paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum pemberian donasi dilakukan untuk mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BCA.
- Tujuan pemberian donasi adalah untuk membantu Penerima Beasiswa Bakti BCA dalam menyelesaikan pendidikan akademiknya.
- Pemberian donasi ini bersifat sosial tanpa ikatan dinas dengan BCA.
- Pemberian donasi oleh BCA berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) semester, semester V – VI.
- Bantuan donasi yang akan diberikan oleh BCA kepada Penerima Beasiswa Bakti BCA berupa pembiayaan kuliah dan / atau bantuan uang saku dengan total sebesar Rp 250.000.000 untuk 50 orang penerima beasiswa Bakti BCA.
- Bantuan Donasi berupa uang saku sebagaimana dimaksud pada ayat 4 di atas akan disalurkan oleh BCA ke rekening masing-masing Penerima Beasiswa Bakti BCA.
Catatan : Jadwal dan Persyaratan menunggu Pengumuman dari Pemberi Beasiswa
Contact Person : Erawati, SE bagian Kesejahteraan Mahasiswa Telp/WA : 082387784560

- Details
- Hits: 949
Perang antara Iran dan Israel menjadi sorotan utama media dalam empat hari terakhir. Konflik ini dipicu oleh serangan mendadak Israel ke wilayah Iran yang menewaskan sejumlah elit Pasukan Garda Revolusi serta beberapa ilmuwan Iran. Israel mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan tindakan pencegahan agar Iran tidak memiliki senjata nuklir. Dalam pernyataan resminya di PBB pada Selasa, 17 Juni 2025, diplomat Iran Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa serangan Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Ia menyatakan bahwa Iran belum memproduksi senjata nuklir dan program nuklir yang dimiliki selama ini semata-mata digunakan untuk kepentingan industri dan kebutuhan energi.

- Details
- Hits: 157
Tanggal 3 Juni diperingati sebagai Hari Pasar Modal dan Investasi Nasional. Di tengah geliat pertumbuhan ekonomi dan semakin meluasnya partisipasi publik dalam dunia investasi, banyak orang mulai memikirkan bagaimana mengelola aset, mempertahankan nilai, dan membangun masa depan yang berkelanjutan. Namun, siapa sangka, prinsip-prinsip investasi sejatinya telah lama dipraktikkan oleh makhluk hidup yang seringkali terlihat diam, yaitu tumbuhan.

- Details
- Hits: 929
Indonesia kembali menerima menjadi lokasi uji klinis vaksin internasional. Kali ini untuk vaksin TBC M72/AS01E yang didanai Bill & Melinda Gates Foundation senilai USD 550 juta. Di balik gemerlap investasi filantropi global ini, tersimpan pertanyaan mendasar bagi kita, Apakah Indonesia akan selamanya menjadi laboratorium hidup atau mampu bertransformasi menjadi pemain utama dalam pengembangan vaksin?. Data epidemiologi memang tak terbantahkan. Indonesia menanggung beban TBC tertinggi kedua di dunia dengan hampir 125.000 kematian per tahun. Angka ini bukan sekadar statistik, ini adalah 343 nyawa yang melayang setiap hari, 14 kematian setiap jam. Namun, ada paradoks yang mengganggu. Mengapa negara dengan beban penyakit tertinggi justru hanya menjadi lokasi uji klinis, bukan pengembang vaksin?

- Details
- Hits: 460
Peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei tidak hanya menjadi penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi kita semua, terutama para pendidik baik guru di sekolah maupun dosen di perguruan tinggi. Saya melihat bahwa tantangan dunia pendidikan hari ini bukan hanya persoalan kurikulum atau fasilitas, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana relasi komunikasi antara pendidik dan peserta didik dibangun dengan nilai-nilai kesantunan dan keteladanan. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan memudarnya kesantunan di kalangan generasi muda. Ujaran kasar di media sosial, berkurangnya empati dalam interaksi sosial, serta menipisnya rasa hormat terhadap guru dan dosen menjadi gejala yang patut kita cermati bersama. Namun, fenomena ini tentu tidak muncul secara tiba-tiba atau berdiri sendiri. Ia berkembang dalam lingkungan yang turut membentuk perilaku itu, termasuk lingkungan pendidikan, keluarga, dan media digital.

- Details
- Hits: 581
Kita lebih sering mengetik daripada berbicara. Dalam satu hari, ratusan pesan melintas di layar ponsel dari obrolan ringan hingga diskusi penting. Percakapan kini berlangsung dalam bentuk teks, cepat dan praktis, tetapi sering kali kehilangan sentuhan manusiawi. Salah satu dampak dari pergeseran ini adalah dry text, pesan singkat yang terdengar datar dan minim ekspresi. Bagi sebagian orang, ini hanyalah cara berkomunikasi yang efisien. Namun, bagi yang lain, pesan-pesan ini bisa terasa dingin, menimbulkan kebingungan, bahkan membuat penerimanya merasa diabaikan.Bayangkan seorang sahabat yang dulu sering berbicara panjang lebar tiba-tiba hanya menjawab pesan dengan "Oke" atau "Sip." Bagi sebagian orang, jawaban semacam ini adalah cara yang efisien dan langsung untuk merespons. Namun, bagi orang lain, jawaban seperti itu bisa terasa kaku, menimbulkan kebingungan, bahkan kesan acuh tak acuh.

- Details
- Hits: 976
Korupsi adalah musuh bersama yang telah lama menggerogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di Indonesia, korupsi sudah menjadi masalah struktural yang merambah hampir semua lini: dari pemerintahan pusat, daerah, hingga ke sektor swasta. Kerugian negara yang ditimbulkan pun bukan hanya dalam bentuk materi, tetapi juga hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi negara. Maka, muncul satu pertanyaan krusial: dalam upaya melawan korupsi, mana yang lebih efektif—reformasi hukum atau penerapan hukuman mati?